Kata Jakarta I Tahun 2024 yang
tinggal menghitung hari boleh dibilang sebagai Tahun Politik, karena pada tahun
tersebut akan digelar pesta demokrasi lima tahunan, yaitu Pemilu Legislatif
(Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) pada bulan Februari, serta Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) serentak pada September 2024.
Nah di
tahun politik tersebut kira-kira bagaimana prospek sektor properti? Beberapa pengamat
dan konsultan properti meyakini bahwa prospek sektor properti akan tetap
membaik. Meski investor ataupun perusahaan akan ada yang bersikap wait and see dalam mengambil keputusan,
sejumlah segmen properti diproyeksi akan tetap tumbuh.
Handa Sulaiman, Vice Chairman Cushman & Wakefield
Indonesia mengatakan, dengan
pertumbuhan ekonomi seperti sekarang, Indonesia mempunyai semua alasan untuk optimis. Sehingga tidak
perlu ngerem. “Bahkan
Presiden Joko Widodo mengatakan kepada perbankan agar jangan terlalu
konservatif. Sentimen global jangan sampai tersalurkan ke sini karena ekonomi
kita ini sebagian besar dipengaruhi konsumsi,” paparnya di Jakarta,
Kamis, 7 Desember 2023.
Handa melanjutkan,
sektor properti menjadi salah satu engine pertumbuhan ekonomi. Harusnya bisa
tetap tumbuh positf. Tapi diakui, tidak semua sektor atau segmen akan tumbuh
positif, karena masyarakat sedikit banyak pasti terdampak sentimen ekonomi
global.
“Di
dalam negeri, sentimen pasar properti terbilang positif. Perbankan juga tidak
jor-joran menaikan suku bunga KPR. Namun sentimen di dalam negeri terbilang
sangat positif, termasuk dari sisi tingkat suku bunga. Persaingan antar bank
terbilang intens, sehingga bunga yang diberikan pun harus tetap realistis untuk
menjaga kenyamanan nasabah KPR,”
ujar Handa dilansir infobanknews.com.
Sementara
itu Arif Rahardjo, Director of Strategic Consulting of Cushman &
Wakefield mengungkapkan, segmen perkantoran CBD di Jakarta misalnya, akan
mengalami perbaikan dari sisi okupasi (tingkat hunian) pada 2024. Meski banyak
perusahaan wait and see menunggu
hasil Pemilu 2024, segmen ini akan meningkat didorong konsolidasi perusahaan
dan perpindahan ke gedung perkantoran yang lebih baik. Apalagi tahun depan
diperkirakan tidak ada pasokan baru di segmen ini, akibat masih mangkraknya
beberapa proyek perkantoran yang dalam tahap konstruksi.
Sementara segmen ritel akan mengalami tambahan sekitar 100
ribu meter persegi, dengan beroperasinya tiga pusat perbelanjaan baru. Adapun
harga sewa diprediksi tidak akan banyak berubah, hanya biaya service charged yang akan mengalami
sedikit kenaikan.
Untuk pasar kondominium, akan mengalami penambahan pasokan sekitar
20 ribu unit dari proyek-
Hampir serupa, pasar apartemen sewa diprediksi akan
meningkat pada 2024. Akan ada penambahan sejumlah unit baru. Permintaan pun
akan meningkat sekitar 8.000 unit pada 2024. Dari sisi harga, diproyeksi
stabil.
Sedangkan untuk
kawasan industri, mayoritas pasokan di Bekasi dan Karawang. Permintaan masih
terjadi dan akan berlanjut pada 2024, kebanyakan dari perusahaan berbasis IT,
seperti data center. “Tantanganya sekarang land bank sudah sangat berkurang.
Beberapa pengembang mulai mencari kawasan baru,” ujar Arif.
Sementara untuk segmen hotel dan rumah tapak diyakini akan tumbuh cukup signifikan. Hotel
terbantu permintaan MICE yang makin meningkat, seiring banyaknya event skala besar yang digelar.
Sedangkan rumah tapak memang menjadi favorit end user alias pengguna. Segmen ini akan terus tumbuh. (dz)
Comments0